Sabtu, 20 Maret 2010

Memang Seperti Itulah Dakwah (Oleh : Almarhum Ustad Rahmat Abdullah)


Memang seperti itulah dakwah. Dakwah adalah cinta. Dan cinta akan meminta semuanya dari dirimu.Sampai pikiranmu. Sampai perhatianmu. Berjalan, duduk, dan tidurmu..Bahkan di tengah lelapmu, isi mimpimu pun tentang dakwah. Tentang umat yg kau cintai..Lagi-lagi memang seperti itu. Dakwah. Menyedot saripati energimu. Sampai tulang belulangmu. Sampai daging terakhir yg menempel di tubuh rentamu. Tubuh yg luluh lantak diseret-seret. . Tubuh yang hancur lebur dipaksa berlari..

Seperti itu pula kejadiannya pada rambut Rasulullah. Beliau memang akan tua juga. Tapi kepalanya beruban karena beban berat dari ayat yg diturunkan Allah.

Sebagaimana tubuh mulia Umar bin Abdul Aziz. Dia memimpin hanya sebentar. Tapi kaum muslimin sudah dibuat bingung. Tidak ada lagi orang miskin yg bisa diberi sedekah. Tubuh mulia itu terkoyak-koyak. Sulit membayangkan sekeras apa sang Khalifah bekerja. Tubuh yang segar bugar itu sampai rontok. Hanya dalam 2 tahun ia sakit parah kemudian meninggal. Toh memang itu yang diharapkannya; mati sebagai jiwa yang tenang.

Dan di etalase akhirat kelak, mungkin tubuh Umar bin Khathab juga terlihat tercabik-cabik. Kepalanya sampai botak. Umar yang perkasa pun akhirnya membawa tongkat ke mana-mana. Kurang heroik? Akhirnya diperjelas dengan salah satu luka paling legendaris sepanjang sejarah; luka ditikamnya seorang Khalifah yang sholih, yang sedang bermesra-mesraan dengan Tuhannya saat sholat.

Dakwah bukannya tidak melelahkan. Bukannya tidak membosankan. Dakwah bukannya tidak menyakitkan. Bahkan juga para pejuang risalah bukannya sepi dari godaan kefuturan.
Tidak... Justru kelelahan.

Justru rasa sakit itu selalu bersama mereka sepanjang hidupnya. Setiap hari. Satu kisah heroik, akan segera mereka sambung lagi dengan amalan yang jauh lebih "tragis".Justru karena rasa sakit itu selalu mereka rasakan, selalu menemani...justru karena rasa sakit itu selalu mengintai ke mana pun mereka pergi... akhirnya menjadi adaptasi.Kalau iman dan godaan rasa lelah selalu bertempur, pada akhirnya salah satunya harus mengalah. Dan rasa lelah itu sendiri yang akhirnya lelah untuk mencekik iman. Lalu terus berkobar dalam dada. Begitu pula rasa sakit. Hingga luka tak kau rasa lagi sebagai luka. Hingga "hasrat untuk mengeluh" tidak lagi terlalu menggoda dibandingkan jihad yang begitu cantik.

Begitupun Umar. Saat Rasulullah wafat, ia histeris. Saat Abu Bakar wafat, ia tidak lagi mengamuk. Bukannya tidak cinta pada abu Bakar. Tapi saking seringnya "ditinggalkan" , hal itu sudah menjadi kewajaran. Dan menjadi semacam tonik bagi iman..

Karena itu kamu tahu. Pejuang yg heboh ria memamer-mamerkan amalnya adalah anak kemarin sore. Yg takjub pada rasa sakit dan pengorbanannya juga begitu. Karena mereka jarang disakiti di jalan Allah. Karena tidak setiap saat mereka memproduksi karya-karya besar. Maka sekalinya hal itu mereka kerjakan, sekalinya hal itu mereka rasakan, mereka merasa menjadi orang besar. Dan mereka justru jadi lelucon dan target doa para mujahid sejati, "ya Allah, berilah dia petunjuk... sungguh Engkau Maha Pengasih lagi maha Penyayang... "

Maka satu lagi seorang pejuang tubuhnya luluh lantak. Jasadnya dikoyak beban dakwah. Tapi iman di hatinya memancarkan cinta... Mengajak kita untuk terus berlari...

"Teruslah bergerak, hingga kelelahan itu lelah mengikutimu.
Teruslah berlari, hingga kebosanan itu bosan mengejarmu.
Teruslah berjalan, hingga keletihan itu letih bersamamu.
Teruslah bertahan, hingga kefuturan itu futur menyertaimu.
Tetaplah berjaga, hingga kelesuan itu lesu menemanimu."

Read more...

Jumat, 19 Maret 2010

Aksi Ditengah Hujan

Aliansi Mahasiswa Muslim Semarang
KAMMI Daerah Semarang, FSLDK Jawa Tengah

Rencana kedatangan presiden AS Hussein Obama memang sangat menyita perhatian publik Indonesia. Kepasttian kapan datangnya juga menimbulkan reaksi beragam, namun setidaknya masyarakat Indonesia harus bisa memaknai kedatangan orang nomor satu di AS tersebut.

Kita ingat janji Obama di awal pemerintahannya untuk membangun hubungan dengan dunia islam yang lebih bai, salah satunya dengan menarik pasukan AS dari Irak dan Afganistan. Hal tersebut sampai sekarang belum juga terlaksana dan malah AS menambah 30ribu pasukan ke Afganistan. Belum lagi masalah Palestina, Israel secara membabi buta terus mengusir warga Palestina di Tepi Barat dan membangun pemukiman yahudi. Nyatanya sampai sekarang Obama seperti terdiam dari permasalahan dunia Islam.

Rencana kedatangan Obama ke Indonesia juga dimaknai sebagai pembawa misi terselubung, terutama masalah ekonomi dan perdagangan bebas. AS sangat terancam dengan pesatnya industri Cina dan bisa jadi akan menggeser ekspor AS ke Indonesia. Belum lagi rencana kerjasama dengan Indonesia di 23 bidang yang sangat strategis, termasuk pertahanan keamanan dan kesehata.

Sepatutnya kita tetap waspada dengan manuver Obama dalam melakukan intervensi kebijakan pemerintah Indonesia. Dengan memanfaatkan sisi historisnya di Indonesia, Obama memang menjadi presiden AS paling popular di Indonesia. Jangan perlakukan Obama seperti seorang penyelamat bangsa ini ataupun seorang tuan kita. Karena itu kita tidak boleh menjadi pembantu di rumah sendiri. Ketahanan nasional tidak akan pernah terwujud bila pemerintah tetap tergantung dari bantuan asing terutama AS dan itu bagaikan candu yang siap membunuh bangsa ini kapan saja.

Oleh karena itu kami menuntut pemerintah RI:
1. Tidak tunduk pada kemauan AS, tegakkan kedaulatan NKRI.
2. Melepaskan diri dari intervensi AS di segala bidang strategis.

Kami juga menuntut Obama untuk merealisasikan janjinya:
1. Tarik pasukan sekutu dari negeri muslim.
2. Menghentikan pemukiman yahudi di Tepi Barat.
3. Hentikan islamophobia di dunia barat.

Read more...

  © Blogger templates The Professional Template by Ourblogtemplates.com 2008

Back to TOP